PERAYAAN TAHUN BARU DAN KESEIMBANGAN ALAM
Oleh: Andi Sunarto Ns
Narto's Note - Mendengar kata Tahun Baru (New Year) pasti melekat dalam pikiran
tentang Bunyi-bunyian ‘Petasan’ atau ‘Kembang Api’. Ya... Tahun Baru sangat
identik dengan Bunyi Petasan (Kembang Api) yang menghiasi langit. Ketika malam
pergantian tahun maka langit memang seakan mendapatkan hiasan yang mungkin bagi
kebanyakan orang itu sangat indah. Namum, tahukah anda bahwa kembang api
memiliki efek negatif?
Kembang api adalah bahan peledak berdaya ledak rendah piroteknik yang
digunakan umumnya untuk estetika dan hiburan. Kembang api menghasilkan
empat efek primer: suara, cahaya, asap, dan bahan terbang (contohnya confetti).
Kembang api dirancang agar dapat meletus sedemikian rupa dan menghasilkan
cahaya yang berwarna-warni seperti merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu,
dan perak.
Komposisi
utama kembang api secara umum terdiri
dari:
Binder . Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan pembuat
kembang api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering
dipergunakan adalah dextrin.
Oksidator. Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses
pembakaran. Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat,
ataupun perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa
yang sering dipakai adalah kalium nitrat.
Reduktor. Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk
gas yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang
dipakai biasanya adalah belerang dan karbon.
Fuel. Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api.
Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi,
selama proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen
membentuk produk yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan
sedikit energi agar reaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai
maka akan dihasilkan energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan
material lain sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya
cahaya kembang api.
Regulator. Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi
pada kembang api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi
akan berlangsung.
Melihat berbagai bahan kimia
yang menjadi campuran dalam pembuatan kembang api, tentu menimbulkan bahaya
bagi manusia dan Alam. Asap dan debu
kembang api mengandung sisa-sisa logam berat dan senyawa-senyawa kimia yang
beracun dan membahayakan kesehatan . Senyawa-senyawa
tembaga yang dipakai untuk menghasilkan warna biru dapat menghasilkan dioxin dapat menyebabkan kanker.
Merusak Lapisan Ozon (O3)
Selain menyebebkan Kanker, Kembang
Api juga menjadi salah-satu penyebab terjadinya Kerusakan Lapisan Ozon (03). Sekadar
informasi pada tanggal 16 September PBB telah menetapkan sebagai Hari Ozon
Dunia dengan tujuan untuk melindungi ozon agar tidak mengalami kerusakan yang
semakin parah Tahukah kalian apa yang
terjadi jika Kerusakan (Penipisan) Ozon telus terjadi?.
Jika Lapisan Ozon Rusak maka Sinar UV atau Ultraviolet akan terkena
langsung ke Bumi, dan Hal itu juga
dapat menimbulkan berbagai kerugian seperti :
- Menimbulkan
iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru
dan kanker kulit (khususnya bagi orang yang berkulit terang).
- Menimbulkan
kanker mata pada sapi, putusnya rantai makanan tingkat konsumen di
ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
- Merusak tanaman,
mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras, jagung dan
kedelai).
Selain hal tersebut di atas, Kerusakan Ozon Juga
mengakibatkan Perubahan Iklim dan Cuaca, dan terjadinya Pemanasan Global (Global Warming). Perubahan Iklim dan
cuaca akan mengakibatkan timbulya serangan
asma, iritasi pada paru-paru, mata dan hidung, PH air turun di bawah normal sehingga
ekosistem air terganggu, melarutkan unsur-unsur hara di dalam tanah seperti
kalsium, potasium dan nutrien lainya sehingga kesuburan tanah terganggu
akibatnya pohon akan mati. Sedangkan Pemanasan Global (Global Warming) menyebabkan Penurunan hasil panen perikanan, pertanian dan perubahan keanekaragaman
hayati, Memicu terjadinya kebakaran hutan yang di akibatkan oleh kemarau
panjang dan menurunnya produksi panen.
Kesehatan semakin mahal dan alam sedang terganggu keseimbangannya. apakah kita masih enggan melepaskan kebiasaan-kebiasaan lama dengan membakar kembang api yang sangan besar potensi merusak alam? Apakah kita akan terus membuat kerusakan? Bukankah dalam Al-Qur’an telah dianjurkan untuk tidak merusak alam.
Kesehatan semakin mahal dan alam sedang terganggu keseimbangannya. apakah kita masih enggan melepaskan kebiasaan-kebiasaan lama dengan membakar kembang api yang sangan besar potensi merusak alam? Apakah kita akan terus membuat kerusakan? Bukankah dalam Al-Qur’an telah dianjurkan untuk tidak merusak alam.
MARI KITA SAMA-SAMA KITA MENYELAMATKAN BUMI KITA!!! #SAVEOURPLANET
Rappocini
Raya, 31 Desember 2014
Andi
Sunarto
Sumber:
http://id.wikipedia.org
http://www.rsc.org/Publishing/ChemScience/Volume/2008/08/Model_fireworks.asp
http://belajarkimia.com
http://environment.about.com/od/healthenvironment/a/toxicfireworks.htm
Comments